[Nekad Blusukan] Sam Tung Uk: Hong Kong Tempo Doeloe

"Sam Tung Uk Museum, komplek perumahan tempo doeloe ala Hong Kong ini merupakan salah satu situs sejarah peninggalan masa lampau yang menggambarkan kehidupan masyarakat Hong Kong, khususnya masyarakat klan Hakka (marga Chan) yang berasal dari propinsi Guang Dong, China. ," lanjutnya.

[Nekad Blusukan] Lei Yue Mun, Eksotisme Wisata Kampung Nelayan

Orang bilang: foto-foto cantik itu biasa, foto-foto ekstrem itu barulah luar biasa.

[Nekad Blusukan] Sheung Wan: Pusat Graffiti di Hong Kong

Tai Ping Shan merupakan daerah Sheung Wan bagian atas. Area ini terkenal sebagai tujuan pecinta seni dengan aneka galeri serta barang-barang antiknya. Sehingga tak salah jika Sheung Wan menjadi salah satu pusat grafiti di Hong Kong.

[Nekad Blusukan] Plesir ke Pacitan

Pantai Teleng Ria berada di teluk Pacitan. Ini adalah salah satu pantai yang menjadi jargon tanah kelahiran presiden SBY. Tanah berumput hijau terhampar luas sebelum mencapai bibir pantai. Bunga bakung ungu menyembul di antara rerumputan itu. Ada juga segerombol pohon cemara jarum dan tunas kelapa yang mesih rendah. Wow, indah bukan buatan.

[Nekad Blusukan] Hong Kong Rasa Kanada

Sweet gum bukanlah mapel. Bentuk daunnya ada yang menjari 3, 4 dan 5. Ukurannya pun berbeda sesuai dengan musim di mana pada musim semi, daunnya lebih lebar.

2019-08-17

Kau, Aku dan Senja



Pada suatu masa, kau dan aku berdiam di sana 
Menatap petala raya
Memandang matari senja kembali ke peraduannya

Kau diam membisu
Membiarkan angin memainkan anak-anak rambutmu
Sesekali ombak menyeringai
Menjilati bibir pantai dengan mesra
Aku cemburu
Senja merampas perhatianmu
Jarak sehasta menjadi tirai
Karena kebersamaan kita hanya fana

Perahu ini akan membawaku kembali
Entah padamu
Atau ke lain hati

Kau dan aku adalah sepotong kisah dalam karut marut kehidupan
Dan senja adalah penanda sebuah perpisahan
Ia memang indah
Tetapi singkat
Karena gelap mendekat dan semakin pekat

Kutitipkan duka sekaligus gembira pada senja
Biarlah ia mengobati segalanya tanpa airmata
Aku berdiri dengan gagah
Aku mengalah
Aku (mungkin) kalah
***

Foto & doc : by me

2019-08-10

Tips Membuat Flatlay Fotografi


Seperti biasa, saya kemana-mana diantar babang Gojek. Dan untuk menuju acara lokakarya fotografi kali ini pun saya sampai sana berkat babang Gojek. Terimakasih ya, Bang. Iya, sih, saya datangnya telat karena emang rada molor pas jam pulang kerja. Udah gitu, babang Gojeknya kenak macet pas jemput, yang seharusnya lima menit (sesuai apps) tapi molor sekian menit. Jangan salahkan si babang, jam-jam segitu di area Canggu (jalan Bypass Tanah Lot) emang macet-macetnya loh. Begitu pula ketika sudah masuk area Kuta di sekitar jalan Sunset road. Macet dan panas yang menyambut membuat saya harap-harap cemas bakalan menjadi peserta terakhir yang datang.




Untunglah saya hanya telat sekitar 15 menit, yang artinya saya melewatkan sesi pembuka acara, yang artinya lagi, saya sudah mulai masuk sesi materi.

Nah, materi kali ini diberikan oleh mas Alex Setiawan, yang udah malang melintang di dunia flatlay sejak beberapa tahun terakhir. Pria asal Malang ini kemudian menjelaskan bahwa flatlay fotografi bisa diartikan sebagai top shot angel (motret dari atas objek) dengan flat suface (alas foto datar). Atau kalo mau lebih jelaskan, bisa search sendiri di mesin pencari.

Gimana sih cara motretnya?
  •  Objek diletakkan pada alas datar
  • Sudut pengambilan antara 80-90 derajat
  • Pastikan cahaya/ lighting yang cukup
  • Bisa menggunakan gaya (penataan) bebas / freestyle, garis/ grid (dengan objek terbesar sebagai POI, yang lain mendukung), ruang kosong/ empty space 50:50 dan atau kombinasi (freestyle + grid + empty space).
Tips Flatlay.
  • Props adalah 80% dari materi utama
  •  Pakai natural light (boleh harsh untuk efek bayangan atau soft dari pantulan)
  •  Jangan bandingkan hasil kita dengan orang lain
  • Cari inspirasi (ATM: Amati, Tiru, Modifikasi)
  • Berlatih, berlatih dan terus berlatih
Ia juga menambahkan, ia sering menggunakan  flatlay harian ala-ala coffee shop. Dengan cara:
  • Gunakan props yang simple 
  • Perhatikan arah cahaya (khususnya natural light)
  • Gunakan F5-F6
  • Editing pakai Lightroom (khusus foto BW; hilangkan warna biru / aqua)

Note: agar tidak memantulkan cahaya, pakai alas yang dove, sedangkan alas glossy untuk produk kaca.

Nah, itu tadi sedikit tips dan catatan yang sempat masuk dalam buku saya. Setelah satu jam pertama untuk sesi materi, satu jam selanjutnya lokakarya fotografi yang diadakan oleh Fujifilm yang bertempat di Fujishopid-Bali, tepatnya di Urbanlife, jalan Dewi Sri No.168 A-B, Legian, Kuta, ini dipakai untuk sesi tanya jawab sekaligus praktik langsung.

Kembali pulang dari lokakarya saya segera bergegas ke mes (yang jaraknya sekitar 16 km dari Kuta) karena saya ada rencana ngeluyur di malam Minggu. Iya, dong, punya cem-ceman selalu sibuk. Shhhtttt, Sultan mah bebas.




*** Foto-foto: doc pri, jepret by: phone camera