Pages - Menu

2014-05-24

[Gallery] Rotate N Flip 'em Up

Memotret bukan hal asing lagi dalam kehidupan kita. Alat untuk memotret pun tidak harus memakai kamera canggih. Handphone masa kini telah dibekali dengan kamera dengan hasil mumpuni. Well, meski tak bisa dimungkiri, hasil foto ditentukan oleh siapa yang berada di balik kamera itu.

Berbicara selera, tentu akan membuat kita memiliki penilaian berbeda terhadap karya foto. Ada yang menyukai kesempurnaan dan ada yang menyukai kegilaan. Nah, foto-foto gila seperti ini sebenarnya tidak jauh beda dengan foto lainnya. Yang membuatnya istimewa adalah sentuhan kreativitas para proses akhirnya.

Orang bilang: foto-foto cantik itu biasa, foto-foto ekstrem itu barulah luar biasa. Apakah benar begitu adanya? Semua kembali kepada diri masing-masing hahaha.

Seperti hari Minggu lalu, saya, Anik dan Asti yang memang sedikit memiliki selera foto nyeleneh dibandingkan dengan teman-teman BMI (Buruh Migran Indonesia) fotografer lainnya. Oleh karenanya, beberapa hari sebelumnya saya telah meracuni mereka dengan ajakan membuat foto-foto gila. Kebetulan, Minggu sore itu Asti mendapat job memotret teman-teman dari Gereja Mongkok. Saya dan Anik ikut membantu pemotretan itu yang mengambil tempat di daerah Diamond Hill. Tepatnya, membantu ngerecokin, eh.

Sejak pagi saya belum makan apa-apa kecuali sebuah jeruk, itu pun telah berbagi dengan teman lain. Dengan nyawa tinggal separuh (*lebay), saya datang juga ke Diamond Hill. Apalagi kalau bukan karena menepati janji. Janji adalah hutang dan hutang itu harus dibayar, bukan, meski perut sedang kelaparan tingkat dewa. Akhirnya, saya minum segelas coklat panas dan kentang goreng di Mc.D bersama Asti untuk menenangkan cacing kremi dalam perut saya. Sedangkan Anik masih dalam perjalanan. Seusai makan, tubuh saya bukannya segar bugar tetapi malah kliyengan seperti mau muntah lantaran lapar akut.

Keanehan terjadi di sini. Ketika pemotretan dimulai, rasa tidak nyaman dalam tubuh saya seperti menguap tanpa sisa. Saya begitu bersemangat mengangkat ’senjata’.

Waktu pun berjalan. Pemotretan pun usai. Tiba-tiba tubuh saya lemas dan langsung duduk tertidur di pinggir pagar. Asti dan Anik menjaga saya.

Ketika terjaga, malam sudah menunjukkan pekatnya. Saya menanyakan tentang rencana membuat foto-foto gila.

“Lah kamunya malah tidur,” ucap Asti.

“Sinna semaput kaless,” sambung Anik.

Sang waktu menunjukkan tidak memungkinkan untuk berfoto. Tak kurang akal, kami yang mania selfie, segera pasang aksi sampai dua kali.

Sekali lagi, keajaiban terjadi di sini. Semangat kami muncul lagi. Di subway menuju MTR Diamond Hill, kami membuat foto-foto, merealisasikan ide foto gila beberapa hari lalu. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Nah kan, tanpa melalui proses edit khusus, foto biasa jadi terlihat beda bukan? Just rotate or flip them up. Pingin nyoba? Salam jepret.

*Foto-foto milik Asti, diambil dengan kamera HP.

Rotate 90

Rotate 90
Rotate 90

Flip Flap



No comments:

Post a Comment