![]() |
(Rangga...) Yang Anda lakukan ke saya itu ... JAHAT! |
#PutusCintaTerapalah
..:: Mantan Calon Pacar ::..
_______________________
Dalam sebuah artikel media online, saya pernah membaca bahwa
punya pasangan (baca: pacar) seorang fotografer itu asyik. Yang katanya bisa
selalu mengabadikan momen kebersamaanlah, orangnya nyenilah, kreatif to the
max-lah, dan yang pasti … lihai bergerak di tempat gelap (you know what i mean, kan? Hahaha). Meski bibir tersenyum, saya mikir keras
uuntuk alasan terakhir itu. Apa iya?
"Kuamprettt!"
Secara saya sedikit suka foto-foto_meski sebatas penikmat
karya saja, sih. Pada Desember 2014, saya sempat menuliskan sebuah resolusi untuk
memotret pre-wedding secara profesional (baca: dibayar). Dan 11 bulan kemudian,
resolusi itu menjadi nyata walaupun tanpa terduga. Kecelakaan, istilahnya.
Waktu itu saya ngasisten tukang rias dan kemudian didapuk menjadi tukang
fotonya karena fotografer asli tidak bisa bekerja secara fulltime. Maka, sisa
waktunya dialihkan ke saya. Kelabakan? Iyesss, lah. Hawong senjata saya
seadanya. Tapi setidaknya, ini menjadikan saya belajar satu langkah ke
depan (di dunia fotografi) dan membuat saya benar-benar mikir keras agar bisa
kreativ dengan modal yang saya punya.
Jujur, pengetahuan saya masih cetek. Kemampuan saya juga
belum seberapa. Tetapi, yang namanya telanjur suka, ya … suka aja sama
fotografi. Nggak pake alasan ini itu. Sama seperti ketika saya mulai suka pada
Anda. Semua mengalir begitu saja. Tidak ada alasan khusus, yang meskipun
chit-chat kita diawali dengan pembahasan di dunia fotografi. Bisa dibilang,
fotografilah yang menyatukan kita.
Karena nama akun sosmed yang begini, banyak yang mengira saya
lelaki. Termasuk Anda. Kalimat-kalimat frontal lepas tanpa tedeng aling-aling.
Bully-membully tentang kejombloan masing-masing adalah menu wajib dibumbui
celoteh ringan.
"Coba cek, aku selalu mengepasin momen ngechat kita pas
malam Minggu, loh." Begitu bunyi pesan Anda di Line. Yang yah … chat kita
tidak hanya di Line tapi juga di aplikasi yang lain-lain. Namanya juga masih
sebatas temen, maaf ya … bila saya cuek saja dengan semuanya. Mana sempat sih,
mikir hari apa mau ngechatnya. Kalo saya butuh konsultasi 'kan tinggal ngomong.
Kalo nggak bisa ngomong, ya … nge-text. Begitu pikir saya yang kata Anda, saya tidak
peka. What the ….
Perasaan saya pada Anda? Ehem … mula-mula emang temen sih,
tapi kok lama-lama jadi demen?
Dan gara-gara pesan Anda, tiap malam Minggu saya mantengin
Line, taukkk. #Pfffttt. Aksi penembakan pun terjadi dua bulan kemudian. Maunya
sih ditembak pakai kamera analog. Meskipun untuk melihat hasilnya, kita harus
meraba-raba dulu di ruang gelap dan butuh waktu yang lebih lama ketimbang
kamera digital. Tapi, sensasi berbaur bersama negatif film dengan cairan asam
dan lalu mencuci kemudian menjemur lembar-lembar kerja itu ternyata membuat
ketagihan.
Well, jaman sudah maju. Analog sudah digantikan oleh digital.
DSLR pelan-pelan digeser oleh mirrorless. Masa iya balik lagi ke jaman
kegelapan? Masa iya tidak ingin beralih dari online ke offline? Ya …biar
keberadaan Anda dan saya ini tidak sekedar mitos.
Tapi pada kenyataannya, penembakan itu memakai aplikasi
online. Dan hubungan kita berada di dunia virtual. Hati saya mengatakan mau
tapi entah kenapa, otak saya meminta logika saya bekerja. Fine, jika MK Logika
harus ada perbaikan di semester akhir. Tapi Anda musti tahu kalau saya bukan
Agnes Monica dengan cinta tak ada logikanya itu! Dan Anda tidak perlu mengulang
kata: "monicadengankugak?"_yang tanpa spasi. Hello … plis deh, gabung
ke Fiksiana Community biar EYD kita lebih baik lagi.
"Saya pengen lulus sekolah dulu. Samsung aja udah S7,
masa saya mandeg di S3?" Alasan saya klise sebenarnya.
Maaf, saya terpaksa menolak Anda. Dan rasanya … nyesek, beud!
Sebenarnya banyak alasan yang cukup saya, Tuhan, malaikat,
sopir angkot dan emak-emak pengendara motor matic yang tahu. Namun, alasan
utamanya sih, karena Anda bilang kalau kalimat penembakan itu adalah guyonan.
Bercanda! Nge-test punch line! Satu hal perlu Anda block dilanjut ctrl+b, ketika
Anda menyakiti penulis, nama Anda akan abadi dalam karyanya. Camkan itu.
Tau nggak, Anda itu satu-satunya 'mantan calon pacar'_yang
putus duluan sebelum jadian. Lainnya sih, PHP doang. #Eh.
Sekian ribu tahun tak ada kabar, Anda kembali menyapa. Ini
adalah teror lebih horor ketimbang kisah-kisah malam Jumat a la #katkun
Fiksiana Community. Saya memang kesulitan menulis kisah horor. Hal ini
dikarenakan rumah orangtua di kampung, pagar belakang rumahnya mepet dengan
kuburan. Bahkan, jaman belum ada listrik masuk desa dan belakang rumah masih
berupa ladang singkong, tiap ada lampu petromak di kuburan, bisa dipastikan itu
adalah aktivitas menggali kuburan, bukan orang yang 'nyuluh' kodok atau
bekicot. Pengen banget saya mengajak Anda bertamasya menggunakan kapsul waktu
dan mengubur Anda hidup-hidup di kuburan belakang rumah. E tapi, bila kembali
ke era itu, jangan-jangan Anda masih berupa zigot. Hm, kita kan beda generasi.
Untung saya menolak Anda. Bisa-bisa saya dikira pedofil, yang demen sama
adek-adek.
Kembali ke kisah Anda yang datang lagi di hidup saya,
sebenarnya saya pengen nabok bibir Anda pakai bibir sumur. Tapi, saya memilih menempelkan bibir saya dengan bibir cangkir kopi. Saya berusaha
tenang dan bersikap elegan dengan tetap memperlakukan Anda seperti sebelum
peristiwa penembakan itu.
Anehnya, rasa suka yang dulu pernah saya hianati, tiba-tiba
berkembang lagi. Bolehkah saya bilang kalau Anda itu seperti secangkir kopi
sachetan? Iya sih, Anda bisa menghangatkan malam-malam lembur saya. Tetapi Anda
membuat saya muak di menit berikutnya. Hati dan otak saya membisikkan kalimat
berikut berulang-ulang.
"He's not your cup of tea."
"But he's your cup of coffee."
Ah, skip … skip.
"Risna, kamu pulang akhir November 'kan?" itu kalimat
yang sempat saya ingat ketika Anda memulai percakapan saat setor muka via Line.
"Habis UAS aku mau tunangan. Kamu 'kan suka motret. Fotoin prewedku, ya. Harga bisnis, deh. Akomodasi aku yang tanggung."
"Kuamprettt!" (callback a la komik)
***
Hiks, jadikan mantan yang terakhir yang belum datang itu sebagai manten, kak
ReplyDelete