2014-12-21

[Curcol] Kasihan, Itu Anjing Yatim Piatu

Kasihan, Itu Anjing Yatim Piatu

Andilau, antara dilema dan galau. Itulah yang memenuhi perasaan sabahat seperjuangan kita satu ini. Sebut saja dia Ami, sebagaimana lopan memanggilnya. Dia telah 10 kali lebaran 10 kali puasa di Hong Kong tak pulang-pulang (eh, kebalik ya, seharusnya puasa dulu baru lebaran). Dia yang memiliki perawakan bongsor alias XXXL tapi tidak selaras dengan nyalinya yang kecil nan ciut alias XXXS.

Pangkal masalahnya adalah; anjing. Secara gitu loh, terlahir sebagai muslimah dan tumbuh berkembang di lingkungan islam di kampung Indonesianya di Cilacap sana, Ami tak pernah bersentuhan dengan anjing. Maka ketika lopan yang dulu tak punya hewan peliharaan dan sekarang berencana memelihara anjing, dia sudah kalang kabut duluan. Bahkan dia mengancam break kontrak segala_meski mengancamnya dalam hati. Tapi, setelah dipikir-pikir, dia lebih berat dengan majikannya karena mereka baik dan dengan porsi kerja yang masih bisa ditolerir. Namun, sisi hatinya yang lain berbisik; apa jadinya jika di rumah itu akan segera ada binatang kaki empat berbulu... eh berambut pirang layaknya bule 'Eropah'. Duh... duh... benar-benar bikin galau tingkat Jayawijaya.

Berbagai pertimbangan dia ambil dengan berdiskusi bersama bolo nggedusbusnya, woro-woro di FB, cicit cuit di twitternya, hingga berkonsultasi dengan ustadz yang dia temui ketika datang ke pengajian. Beberapa teman menyarankan untuk mencari majikan baru, lalu teman yang lain memintanya bertahan hingga finis kontrak barulah mencari majikan baru. Sedangkan hasil konsultasi dengan ustadz membolehkan karena memang kondisi kerja di negara non muslim memang begini resikonya jika tak beruntung. Akhirnya, Ami memilih menjalani dulu sembari melihat perkembangan.

Ketika ketakutan akan si kaki empat benar-benar hadir di tempat kerjanya dan menjadi nyata, keajaiban pun terjadi. Ami seperti terhipnotis keimutan dan keunyuan si anjing, chong shu kau, jenis anjing pemorian yang mungil seperti marmut. Bahkan lopan mengatakan kalau si Chong Shu Kau dulunya adalah anjing korengan nan penyakitan dan yatim piatu pula, maka lopan mengadopsinya dari pusat penyelamatan hewan peliharaan di daerah Wan Chai. Lopan juga menggaris bawahi kalau si anjing sudah bebas rabies.

"Anjing itu yatim piatu. Dulunya korengan dan penyakitan. Tapi sekarang sudah sehat sentosa dan bebas rabies, aku jadi tergaru" jelas Ami kepada teman-temannya termasuk pada penulis.

Dikatakannya pula, dalam hatinya mulai tumbuh benih-benih rasa. Dan dengan suka rela, dia merawat anjing sebagaimana kewajibannya ngungyan di kampung keduanya, di Hong Kong tercinta.
Ah, Ami benar-benar jatuh cinta (kepada anjing piaraan lopannya).

Sinna Hermanto.

0 comments:

Post a Comment