2014-12-14

[Curcol] Pengobatan Alternativ untuk Hengpun

Pengobatan Alternativ untuk Hengpun


Kabar gembira, kabar gembira. Gadget merek "nanas" ada ekstraknya.
Ya .. mungkin sebagian kita bakal terheran-heran dengan gaya hidup bangsa kita sendiri, bangsa manusia - bukan bangsa lelembut, yang entah keracunan kecubung atau salah minum obat, kok bisa-bisanya antri berhari-hari demi sebuah gadget. Itu loh, hengpun (HP) merek "nanas" yang mengeluarkan seri baru. Harian berbahasa Inggris "De Stand-Art" pun mengulasnya pada pertengahan September lalu.

Entah karena prestis atau alasan bisnis, setiap barang keluaran baru memang sangat memikat hati, baik si empunya maupun tetangga. Pasalnya, bila tetangga ikut kepincut dengan barang milik kita dan dia ingin membelinya, terutama barang limited edition - one and the only, tentu kita bisa semena-mena menaikkan harga. Apabila dalam keadaan ceteris paribus (stabil), hukum ekonomi pun langsung bekerja. Di mana, jika barang sedikit dan permintaan banyak maka harga akan naik.

Sayangnya, masa-masa seperti itu bukanlah masa yang tidak terbatas. Lantaran, jika hengpun itu sudah 'munggah mesin' seperti hengpun milik saya yang keluaran Kroya, maka dikasih gratis pun jarang ada yang melirik (kecuali kalo kepepet). Yaaa gimana lagi, itu satu-satunya harta berharga saya yang meski sudah keluar masuk rumah reparasi, hidup saya sangat bergantung padanya. Kalo tidak ada dia, gimana saya uka-uka, gimana saya gingkai-gingai ria atau pun bergaya?

Sebenarnya saya sudah mati bosan dengan harapan palsu yang diberikan hengpun saya. Dia, si hengpon, kondisinya sudah lola (loading lama), kadang nyambung, selebihnya error. Mau beli baru, eee ... masih tersandung urusan fulus. Terpaksa deh dompet kosong yang dielus-elus.

Secercah harapan muncul ketika berbincang dengan teman saya saat menunggui anak asuh les Mandarin. Teman saya bilang, saya terlalu ceroboh ngrumat hengpun. Bahwasanya batrei bisa "bunting" alias melendung jika di-charge­ sambil digunakan, baik digunakan untuk menelefon, berselancar internet atau nge-game. Tidak hanya membuat batrei cepat drop, bisa-bisa hengpun pun ikut meledak, tegasnya.

Ia lalu menunjukkan sebuah tautan di tembok jejaring sosial, fesbuk. Berita itu menceritakan tentang ledakan Aiyfon yang mengakibatkan pemiliknya ikut meninggal dunia saat si pemilik menggunakan Aiyfonnya sambil di-charge. Ia juga berpendapat, apabila kita cerdas ngrumat hengpun, maka kecelakaan semacam itu bisa dihindari asalkan meng-off-kan hengpun saat batrei diisi.

Saya membenarkan ucapannya karena saya pun memiliki masalah yang sama, batrei mudah drop lantaran kebiasaan buruk saya yang sama persis apa yang diungkapkan teman saya. Rupanya, masalah ini berimbas pada aplikasi gratisan yang saya unduh dari play store. Aplikasi itu sering error dan layarnya ikutan heng. Hengpun minta diistirahatkan beberapa hari agar bisa sedikit normal.

Berbagai usaha sudah saya lakukan termasuk cara yang berbau klenik dengan memasukkan hengpun ke dalam gentong beras (eh busetttt). Hahaha ... Benar, nalar memang sering rusak karena kepepet - apalagi kepelet.

Teman saya yang sudah terpingkal-pingkal dengan dengan kisah klenik tadi, kini menyarankan untuk mencoba cara klenik lainnya. Sebenarnya ia hanya berbicara iseng. Tapi saya yang kelewat serius menanggapi ucapannya. Itung-itung sambil nunggu celengan jago saya penuh buat melamar hengpun baru, tidak ada salahnya kan dicoba, batin saya. Caranya: batrei disimpan dalam freezer selama dua hari dua malam.

Ajaib, setelah didinginkan (atau dibekukan ya?) dalam freezer, hengpun saya kembali normal. Beberapa aplikasi tak terselamatkan dan harus dibuang tetapi aplikasi lainnya masih berjalan normal. Hanya saja, saya harus rutin mendinginkan batrei bila tak ingin error-nya kumat lagi. Terimakasih Tong Kosong karena telah memberikan kabar gembira bahwa hengpun merek buah nanas ada ekstraknya dan bisa diaplikasikan untuk hengpun keluaran Kroya.

Sinna Hermanto.

0 comments:

Post a Comment