[Nekad Blusukan] Sam Tung Uk: Hong Kong Tempo Doeloe
"Sam Tung Uk Museum, komplek perumahan tempo doeloe ala Hong Kong ini merupakan salah satu situs sejarah peninggalan masa lampau yang menggambarkan kehidupan masyarakat Hong Kong, khususnya masyarakat klan Hakka (marga Chan) yang berasal dari propinsi Guang Dong, China. ," lanjutnya.
[Nekad Blusukan] Lei Yue Mun, Eksotisme Wisata Kampung Nelayan
Orang bilang: foto-foto cantik itu biasa, foto-foto ekstrem itu barulah luar biasa.
[Nekad Blusukan] Sheung Wan: Pusat Graffiti di Hong Kong
Tai Ping Shan merupakan daerah Sheung Wan bagian atas. Area ini terkenal sebagai tujuan pecinta seni dengan aneka galeri serta barang-barang antiknya. Sehingga tak salah jika Sheung Wan menjadi salah satu pusat grafiti di Hong Kong.
[Nekad Blusukan] Plesir ke Pacitan
Pantai Teleng Ria berada di teluk Pacitan. Ini adalah salah satu pantai yang menjadi jargon tanah kelahiran presiden SBY. Tanah berumput hijau terhampar luas sebelum mencapai bibir pantai. Bunga bakung ungu menyembul di antara rerumputan itu. Ada juga segerombol pohon cemara jarum dan tunas kelapa yang mesih rendah. Wow, indah bukan buatan.
[Nekad Blusukan] Hong Kong Rasa Kanada
Sweet gum bukanlah mapel. Bentuk daunnya ada yang menjari 3, 4 dan 5. Ukurannya pun berbeda sesuai dengan musim di mana pada musim semi, daunnya lebih lebar.
2014-10-27
[Curcol] Mukjizat Sendawa
2014-10-20
[Curcol] Nastar Ekstrem
2014-10-16
[Curcol] Gembreng Seng
2014-10-11
[Curcol] Bahasa Inggis Jongkok
Pentingnya penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, di era serba canggih seperti sekarang ini adalah hal mutlak. Bahasa komunikasi internasional satu ini memang menjadi momok bagi saya yang kemampuan berbahasa Inggris sangat rendah. Oleh karenanya, saya terpaksa ikut les gratisan pada suatu lembaga non-profit milik pemerintah Hong Kong untuk mengup-grade diri.
Tak hanya itu, saat menyebut kosakata bahasa Inggris yang grathul-grathul, seringkali saya menjadi perhatian teman-teman. Termasuk salah menyebut eyebrow untuk alis. Untunglah teman-teman saya pada jago Inggris. Sehingga mereka mengoreksi pembenaran saat itu juga. Kekurangan saya ini tidak hanya membuat keprihatinan tapi juga guyonan ketika menikmati waktu liburan. Sudahlah, paling tidak saya menginspirasi teman-teman saya agar tetap ceria meski dengan segala kekurangan yang ada.
Kesadaran akan minimnya berbahasa Inggris ini sebenarnya terdeteksi saat berada di bandara Adi Sutjipto, ketika hendak kembali ke Hong Kong beberapa waktu lalu. Saat itu, saya membaca flight time 01:15 sebagai waktu penerbangan, bukan lamanya penerbangan. Alhasil, saya sudah standby di bandara sejak pukul 12 siang meski pada penerbangan domestik menuju Jakarta tertera pukul 19:40.
Ketika kertas tersebut saya tunjukkan kepada petugas yang gagah perkasa memesona seluruh wanita di bandara Yogyakarta itu beliau meluruskan pemahaman saya yang ternyata bengkok sebengkok-bengkoknya. Ya ampun! Artis Hong Kong kok bahasa Inggrisnya jongkok, sepertinya begitu makna dari tawa renyah yang dilemparkan kepada saya dan rombongan.
Tak perlu mungkir, sobat Nekad Naked. Saya ini memang artis yang berperan menjadi pembantu. Akting saya bisa dilihat sebuah TV yang bernama CCTV dan disiarkan secara live di lift apartemen.
Akhirnya, dengan lagak sok cuek, saya mengucapkan terimakasih kepada bapak tadi dan segera menitipkan koper di loker bandara. Maksud saya sih untuk menutupi rasa malu dan berharap bapak tadi tidak mengenali saya ketika masuk gate malam nanti.
Untuk menghabiskan waktu hampir setengah hari itu, saya dan saudara yang mengantar saya muter-muter Yogyakarta dengan Trans Jogjanya. Kami hunting oleh-oleh di Taman Pintar dengan jejeran toko dan koleksi bukunya yang bikin ngiler, menikmati pempek di Ambarukmo barulah kembali ke bandara.
Ah, ada untungnya juga kejadian waktu itu. Dengan begitu, saya jadi lebih greget untuk belajar bahasanya si David Beckamp meski harus mengalami kejadian memalukan.
***
2014-10-03
[Curcol] Terkunci di Kuburan
***