2016-10-07

Surat Terbuka Untuk Telin Hong Kong: Cinta Bertepuk Sebelah Dada

YTH:
Telin HK
Di tempat

Selamat siang. Hari yang cerahyes.

Sebelumnya, saya perkenalkan diri dulu. Saya Risna, tapi biasa dipangil Sinna, si princess bolang a.k.a bocah ilang yang tersesat di belantara gedung-gedung Hong Kong. Saya pengguna baru Simcard Telin.

Nah, sebagai new comer di dunia perkungyanan sebagai artis CCTV yang sudah go international dan pengguna Simcard AS dari Telin, saya merasa sangat beruntung. Lah gimana gak beruntung cobak, kalok saya selalu dikirimi SMS telah mememenangkan undian berhadian puluhan juta rupiah. Hapora nggeblag masamuh. Seumur-seumur, paling banter saya nerima duit dengan nominal paling gede yaa cuman sebesar UMR di HK sebelum keputusan 30 September 2016, yakni sebesar HKD 4120. Dan SMS ini bilang kalok saya dapet puluhan juta...

Pengen tau bagaimana SMSnya? Begini bunyinya (tentunya setelah saya sunting sesuai kaidah EBI):
"Selamat, Anda terpilih sebagai nasabah BNI yang memenangkan undian sebesar 75 juta rupiah. Untuk klaim hadiah, silakan klik pemenangundian.bni.blogspot.com".

Rasa seneng sekaligus senep datang secara keroyokan. Seneng karena dipilih sebagai pemenang. Padahal saya bukan pilihan terbaik untukmu. Lagipun, HP ini jadi ramai dengan SMS tersebut. Ya maklum, kan biasanya sepi kayak ambulance tanpa wiuwiu (apa-apaan ini?). Oh, abaikan. Fix.

Dan senepnya ... saya tidak mendapat balasan ketika reply SMS itu. Kan kampret. Saya membalasanya begini.

"Jangan hanya memilih saya, tapi datanglah juga pada orang tua saya." Eh.

Sebenarnya, apa maumu kirim-kirim SMS segitu? Kamu sih apa? Kamu siapa? Buka dulu topengmu.


Buka dulu topengmu.

Dududu, jangan bikin saya ambigu.

Saya perhatikan lagi SMSnya. Ini dari Telin atau bank sih? Okelah jika SMS itu datang sekali dua kali. Tapi ini berkali-kali. Di sini ada hati. Jangan bikin deg-degan, dong. Hati ini bukan gitarnya Lukman Noah yang bisa dimainkan kala bosan, hati ini kondisinya bertolak belakang dengan keyboardnya David Noah yang selalu mendapat sentuhan. Plakself.

Akhirnya, saya mengabaikan SMS itu. Iya, mengabaikan adalah cara yang tepat untuk hal-hal gaje. Iya, mengabaikan adalah tindakan yang tepat ketika usaha dan tindakan kita (kita? Loe aja keleus) tidak dihargai. Aksi 'mengabaikan' ini didukung oleh sebuah SMS yang masuk ke HP saya. Dari Telin, euy. Isinya tuh mengingatkan pelanggan/ pengguna Simcard agar mengabaikan dan berhati-hati dengan SMS tipu-tipu.

Ohya, kemarin itu ada teman saya, Susana, yang kelakuannya sudah mirip Queen of Apes mantu. Heboh.

Hey, Susana. Ada apa denganmu?

Doksi langsung kesengsem sama poster segede gaban yang dipajang di Grapari, Causeway Bay. Itu terjadi awal Agustus 2016 lalu saat kami ngevlog, ngetram tipis-tipis sebagai cara kami menangkis badai/ sorotan negatif pada sesama kami. Video ada di sini.

Balik ke cerita di Grapari, Susana pengen banget foto bareng vokalis Noah, Ariel. Tapi apalah daya, cinta bertepuk sebelah dada_antara artis dan fansgirlnya. Akhirnya bahu Uki Noah yang luckily ... kena aksi doksi yang bergelandotan. Maklum, doksi kan jomblo yang bikin macet jalanan karena sandaran di bahu jalan.
Uki 'uckily' & Susana
Ternyata doksi memendam rindu pada idolanya, Peter Pan, sejak tahun kala bendhu. Doksi menunggu aksi grup ini sejak 2008. Masya Allah, satu windu, sodara-sodara! Satu windu itu kalo buat nyicil KPR tipe 21 udah tinggal separuh aku ... emmm, maksudnya cicilannya tinggal separuh waktu.

Lalu, doksi menganiaya teman-temannya (termasuk saya), agar nyetor video sekaligus mbebeki minta ijin buat nyomot foto-foto profile jejaring Facebook. Doksi mengolahnya menjadi sebuah welcoming video buat NOAH band yang akan konser di Queen Elizabeth Stadium, Wan Chai, Hong Kong, 9 Oktober 2016. Ini semacam ... mimpi yang sempurna. What an effort. Urang mah nyebutnya: ini cinta, ceunah.

Bentar, bentar ...

Susana ... Kamu ngefans Peter Pan atau Noah?

Lalu, saya pun masuk kampus, di Google University. Saya nyari info yang saya butuhkan. Welahhh ... Saya sedikit terlonjak. Kenapa vokalis Peter Pan dan Noah itu mirip ya? (Kemudian digepuk rame-rame  sama orang sestadium Elizabeth).

Ah, ya wes. Tonton video ala-ala kami, Sahabat Noah HK. Sampai ketemu besok, gaes.

Terimakasih, Telin. I have nothing but this. Mohon maaf apabila banyak kekurangan.

Noah, mungkin nanti kita bisa ngopi-ngopi atau swafoto bareng (ah, khayalan tingkat tinggi). Kerinduan ini harus dibayar tunai, diselesaikan dengan tuntas tas tas. Karena, sangat sulit menghapus jejakmu dalam melodi dan diksi yang sekian waktu mengendap dan membeku, memenuhi labirin isi kepala saya, kepala kami.

Sampai jumpa.

Best regards.

*

0 comments:

Post a Comment