2015-11-22

[Fiksisme] Dear Mahasiswa UGM di Hong Kong: Semua Akan Cie-Cie Pada Waktunya

Dear Mahasiswa UGM di Hong Kong: Semua Akan Cie-Cie Pada Waktunya


Hai, kakak-kakak mahasiswa UGM (Usia Gawat menikah). 

Kabar baikkah di sana? Semoga tetap istiqomah menjadi pejuang fii sabilillah, ya. Selalu menggunakan mata untuk mengamati, telinga untuk mendengar, tangan untuk mencatat, dan hati untuk menahan godaan om-om genit, mas-mas ganjen dan dedek-dedek labil. Kakak-kakak akan senantiasa menghadapi sterotip jomblo penyebab jalanan macet gara-gara senderan di bahu jalan. Tapi ndak usah khawatir, toh sebentar lagi kakak akan senderan di bahu kendaraan yang bisa mengantar kakak ke mana kakak mau. Entah ke sudut metropolis, ke puncak gunung, ke pantai kemudian ngambang lalu lari ke hutan #melawanasap. Oh iya, jangan lupa pecahkan saja gelasnya, biar ramai.

Sepertinya ada sebuah benda milik anak teknik yang kakak butuhkan. Obeng. Iya, obeng. Itu untuk membuka hati kakak yang karatan gara-gara kakak terlalu lama menutup hati. Pemilik password yang kakak percayai dulu telah hilang ditelan jaman. Sebentar, jangan baper dulu, kak. Hati kakak emang karatan tapi 24 karat, loh. Kilaunya itu menggoda, menggoda mas-mas yang bisa ngasih emas-emas. #eaaa.

Haaa? Diintipin Mas-mas yang bisa ngasih emas via CCTV.

Bila kakak telah selesai menjalankan peran sebagai mahasiswa UGM di Hong Kong dan kakak kembali ke kampung halaman, mungkin kakak akan kangen ngemie genthong, kangen suasana 'di dalam ujian, di luar prasamanan', kangan ngopi-ngopi di warung Pasific sambil ngecengin orang yang antri toilet. Bahkan, mungkin kakak akan kangen ngitungin papa-papa prenagen yang lewat di gate MTR sambil menggendong bayi di dada dan tangan kiri menggandeng cecenya.

Nggak usah iri, dengki, hasut, fitnah, apalagi menebarkan hate speech hanya karena berstatus mahasiswa UGM tadi. Nggak usah jiper sama dedek-dedek gemesh, pasti mas-mas mapan lebih memilih kakak yang lebih gemeshin. Percayalah, meski dedek-dedek itu mempesona tapi mahasiswa 'UGM' itu lebih menggoda.

Masih inget materi ilmu komunikasi? Beughhh, gimana lupa. Itu kan salah satu senjata kakak dalam melawan sterotip ituKan anak komunikasi itu dambaan anak mertua. Bayangkan aja, bila dalam suatu hubungan ndak ada komunikasi verbal atau non verbal di dalamnya, alamat gugur bunga. Kakak bisa 'mempengaruhi' mertua (dan anaknya) dengan Komunikasi Persuasif. Ya, gimana lagi, cinta itu tak ada Logika. Kakak jadi ngerti bagaimana metode yang pas saat berKomunikasi Antar Pribadi terutama saat menjalin Humas (Hubungan Sama Mas-Mas).

Kakak bakal menjadi pengatur keluarga kecil dengan baik sesuai Asas-Asas Manajemen. Apalagi ditopang Ilmu Ekonomi yang sempurnaKakak akan tetap santun dan berEtika dalam Komuniksi sehingga mampu mengAnalisis kemungkinan-kemungkinan di bidang berbagai termasuk Politik, Sossial Budaya, Bisnis, Inovasi, Pemasaran, Produksi Media, dll. Percayalah, kak, kakak bakal sangat peka dengan aneka stimulasi berkat secercah ilmu sosiologi. Kepo sedikit ndak apa-apa. Kan ada teknik mengupas informasi agar mendapatkan fakta aktual dari narasumber tanpa mengindahkan norma-norma.


UGM kece.

Tak apalah bila kemarin 
kakak berstatus mahasiswa (lauk) tempe a.k.a pasukan nasi bungkus (25 dolaran). Siapa tahu kita setelah jadi sarjana, kakak dikontrak menjadi pasukan Cyber Media, minimal pasukan CJ (Citizen Journalist) yang berpegang teguh pada Sitem Hukum Indonesia dan Hukum Media Massa sehingga kakak bisa eksis dalam Komunikasi Internasional (apalagi yang lokal dan nasional).

Jangan ada baper di antara mahasiswa meski para dosen selalu ngasih per-soal-an dan mahasiswalah yang harus men-jawab. Selamat jalan, bon vogaye, bon apetite, bonjour, bon jovi, bon Juni Juli Agustus September Oktober November. Semoga sakinah, mawaddah, rahmah, berkah, sejahteralah.


Makasih yang atas jawaban 'Kapan Nikah?'nya. Sebagai mahasiswa 'UGM' tentu kakak mengerti bagaimana rasanya digituin. Setidaknya, ada lima senjata yang ada di sana. Masih mending bila yang bertanya adalah kelima sosok yang kemarin kakak jabarkan. Lah ini, yo owoh, dikata-katain sama dedek-dedek durhaka yang kumisnya aja belum numbuh, mana dia jomblo juga. Tau gitu tak suruh jawab pake senjata nomor satu trus cium bibirnya pake kulit duren. Biar nanti dedek itu bisa naik mobil gratis. Tapi, dia harus milih antara mobil ambulan atau mobil jenazah, gitu.

Cukup berhati-hati saja bila mendaratkan kaki di tanah pertiwi. Banyak begal yang merazia cewek cantik, iya, membegal hati Kakak trus dibawa ke rumah mertua. #ciee

Kangen momen ini?

Karena, semua itu akan cie-cie pada waktunya.

***

*Abaikan gaya TSM (tersturktur sistematis dan massiv) saya.

0 comments:

Post a Comment