2015-07-29

[ Nekad Blusukan ] Sam Tung Uk Museum: Hong Kong Tempo Doeloe

TSUEN WAN | HONG KONG – Hong Kong terkenal dengan kota metropolitan. Gedung-gedung bertingkat nan mewah banyak kita jumpai. Apartemen tinggi menjulang pun bertebaran. Namun, kita masih bisa menikmati komplek perumahan tempo doeloe di distrik Tsuen Wan, New Territories.
Sam Tung Uk Museum, komplek perumahan tempo doeloe ala Hong Kong ini merupakan salah satu situs sejarah peninggalan masa lampau yang menggambarkan kehidupan masyarakat Hong Kong, khususnya masyarakat klan Hakka (marga Chan) yang berasal dari propinsi Guang Dong, China. Sam Tung Uk dibangun pada tahun 1786 dan mengalami pemugaran setelah tahun 1981.
Ketika kita sampai di tempat ini, pepohonan besar nan rindang yang menyatu dengan area museum akan membuat kita merasa sejuk dan damai. Sejenak kita akan terlupa dengan hiruk pikuk Hong Kong.
Sam Tung Uk Museum 2 (sinna hermanto,apakabar plus)
Museum ini menempati area seluas 2000 meter persegi. Dengan tiga pintu utama, hanya pintu tengah saja yang berfungsi sebagai pintu keluar/masuk. Begitu kaki kita melewati papan bertuliskan huruf China pada pintu utama, kita langsung disambut dengan ruang resepsionis di sebelah kanan dan ruang pameran di sebelah kiri yang berisi gambar-gambar perubahan Sam Tung Uk sebelum, saat, dan sesudah pemugaran. Termasuk, memamerkan miniatur museum dalam boks kaca transparan serta gerabah-gerabah kuno. Tepat satu garis lurus dengan pintu masuk adalah ruang pertemuan keluarga dan ruang sembahyang yang disekat dengan pintu berdaun empat. Tetapi, yang terbuka hanya pada dua daun pintu bagian pinggir saja.
Sam Tung Uk Museum 4 (sinna hermanto,apakabar plus)
Tata letak bangunannya terkotak-kotak simetris. Terdapat empat model rumah yang tersentra di komplek tengah mengelilingi ruang keluarga dan ruang sebahyang tadi. Model tiap rumah adalah setipe dengan ciri khasnya: dapur di bagian depan sebelah kanan, gudang dan tempat alat-alat pertanian di sebelah kiri depan, kamar keluarga di tengah belakang, kamar serbaguna di kanan belakang, dan kamar tidur di bagian kiri belakang. Bahkan, ada kamar khusus di lantai atas yang terbuat dari papan. Namun, para pengunjung tidak bebas masuk kamar-kamar tadi dan hanya bisa melihat sampai batas yang telah ditentukan pihak pengelola museum. Pada salah satu rumah, terdapat perlengkapan upacara pernikahan yang terletak di ruang keluarga.
Yang unik, begitu memasuki rumah-rumah tadi, kita akan menemukan lantai yang model pembangunannya lebih rendah sekitar 10 sentimeter dari kelima lantai kamar sekitarnya. Menurut penjelasan seorang staf, itu kepercayaan feng shui untuk melancarkan aliran udara. Oleh karenanya, kita harus hati-hati agar tidak terjatuh saat memasuki komplek perumahan bagian tengah ini. Keunikan lainnya, setiap grendel pintu bentuknya sama dan terbuat dari besi kuningan. Ada tulisan ‘hei’ (dari kata ‘siong hei’_double happiness) dalam huruf China yang memiliki makna kebahagiaan.
Pada komplek luar di sisi kanan yang memagari keempat rumah tadi, terdapat masing-masing empat ruangan yang menggambarkan musim bercocok tanam masyarakat pada masa itu. Sedangkan di komplek luar sebelah kiri terdapat ruang galeri seni untuk memajang lukisan dan gambar dewa-dewa kepercayaan penghuninya.
Sisa empat ruang di bagian belakang museum ini difungsikan sebagai toilet umum, ruang staf (tertutup untuk umum), ruang teater, dan ruang kaleidoskop Tsuen Wan. Di ruang teater, kita bisa menikmati video tentang kehidupan masyarakatnya: petani yang gemar membuat kerajinan pahat. Sedangkan di ruang kaleidoskop, kita bisa melihat peralihan dari masyarakat petani menjadi masyarakat urban, khususnya kehidupan pekerja pabrik tekstil tahun 1950-an hingga abad milenium.
Memutar dari kiri ke kanan, perubahan itu bisa kita rasakan. Mulai dari peralatan sehari-hari hingga foto-foto yang dicetak hitam-putih, sephia, dan warna tentang peristiwa-peristiwa penting, termasuk saat masuknya Mass Transit Railway (MTR) jalur Tsuen Wan pada tahun 1982. Bahkan miniatur peta 3 dimensi pun bisa kita bandingkan pada abad 19 dan abad 20. Sebelum kita pergi, kita bisa menuliskan pesan dan kesan yang bisa kita tempel di ruang ini. Sttt…! Ruang inilah satu-satunya yang menyediakan wifi gratis.
Apabila beruntung, kita bisa menjumpai pasangan pengantin melakukan foto pre-wedding di halaman museum atau orang-orang yang membakar hio maupun dupa saat sembahyang untuk leluhur. Ada sebuah makam di halaman depan bagian kiri.
Kita bisa mengunjungi museum ini secara gratis, baik perorangan maupun kelompok dengan atau tanpa pemandu wisata. Museum ini tutup pada tahun baru Imlek hari pertama dan kedua, serta setiap Selasa (kecuali hari libur umum).
Sam Tung Uk Museum 3 (sinna hermanto,apakabar plus)
Untuk bisa mencapai tempat ini dengan mudah, kita bisa menempuhnya menggunakan MTR Tsuen Wan exit C, tepat di dekat gerbong kereta yang ke-8. Tanpa naik ke concurse, kita langsung berjalan selama 5 menit ke arah kiri.
So, Kamu tertarik melihat Hong Kong tempo doeloe? Datang ke Sam Tung Uk Museum! [Sinna Hermanto]

0 comments:

Post a Comment