2016-04-12

[Fiksisme] Mantan Calon Pacar _ Horor

(Rangga...) Yang Anda lakukan ke saya itu ... JAHAT!

#PutusCintaTerapalah

..:: Mantan Calon Pacar ::..
_______________________



Dalam sebuah artikel media online, saya pernah membaca bahwa punya pasangan (baca: pacar) seorang fotografer itu asyik. Yang katanya bisa selalu mengabadikan momen kebersamaanlah, orangnya nyenilah, kreatif to the max-lah, dan yang pasti … lihai bergerak di tempat gelap (you know what i mean, kan? Hahaha). Meski bibir tersenyum, saya mikir keras uuntuk alasan terakhir itu. Apa iya?

"Kuamprettt!" 

Secara saya sedikit suka foto-foto_meski sebatas penikmat karya saja, sih. Pada Desember 2014, saya sempat menuliskan sebuah resolusi untuk memotret pre-wedding secara profesional (baca: dibayar). Dan 11 bulan kemudian, resolusi itu menjadi nyata walaupun tanpa terduga. Kecelakaan, istilahnya. Waktu itu saya ngasisten tukang rias dan kemudian didapuk menjadi tukang fotonya karena fotografer asli tidak bisa bekerja secara fulltime. Maka, sisa waktunya dialihkan ke saya. Kelabakan? Iyesss, lah. Hawong senjata saya seadanya.  Tapi setidaknya, ini menjadikan saya belajar satu langkah ke depan (di dunia fotografi) dan membuat saya benar-benar mikir keras agar bisa kreativ dengan modal yang saya punya.

Jujur, pengetahuan saya masih cetek. Kemampuan saya juga belum seberapa. Tetapi, yang namanya telanjur suka, ya … suka aja sama fotografi. Nggak pake alasan ini itu. Sama seperti ketika saya mulai suka pada Anda. Semua mengalir begitu saja. Tidak ada alasan khusus, yang meskipun chit-chat kita diawali dengan pembahasan di dunia fotografi. Bisa dibilang, fotografilah yang menyatukan kita.

Karena nama akun sosmed yang begini, banyak yang mengira saya lelaki. Termasuk Anda. Kalimat-kalimat frontal lepas tanpa tedeng aling-aling. Bully-membully tentang kejombloan masing-masing adalah menu wajib dibumbui celoteh ringan.

"Coba cek, aku selalu mengepasin momen ngechat kita pas malam Minggu, loh." Begitu bunyi pesan Anda di Line. Yang yah … chat kita tidak hanya di Line tapi juga di aplikasi yang lain-lain. Namanya juga masih sebatas temen, maaf ya … bila saya cuek saja dengan semuanya. Mana sempat sih, mikir hari apa mau ngechatnya. Kalo saya butuh konsultasi 'kan tinggal ngomong. Kalo nggak bisa ngomong, ya … nge-text. Begitu pikir saya yang kata Anda, saya tidak peka. What the ….

Perasaan saya pada Anda? Ehem … mula-mula emang temen sih, tapi kok lama-lama jadi demen?

Dan gara-gara pesan Anda, tiap malam Minggu saya mantengin Line, taukkk. #Pfffttt. Aksi penembakan pun terjadi dua bulan kemudian. Maunya sih ditembak pakai kamera analog. Meskipun untuk melihat hasilnya, kita harus meraba-raba dulu di ruang gelap dan butuh waktu yang lebih lama ketimbang kamera digital. Tapi, sensasi berbaur bersama negatif film dengan cairan asam dan lalu mencuci kemudian menjemur lembar-lembar kerja itu ternyata membuat ketagihan. 

Well, jaman sudah maju. Analog sudah digantikan oleh digital. DSLR pelan-pelan digeser oleh mirrorless. Masa iya balik lagi ke jaman kegelapan? Masa iya tidak ingin beralih dari online ke offline? Ya …biar keberadaan Anda dan saya ini tidak sekedar mitos.

Tapi pada kenyataannya, penembakan itu memakai aplikasi online. Dan hubungan kita berada di dunia virtual. Hati saya mengatakan mau tapi entah kenapa, otak saya meminta logika saya bekerja. Fine, jika MK Logika harus ada perbaikan di semester akhir. Tapi Anda musti tahu kalau saya bukan Agnes Monica dengan cinta tak ada logikanya itu! Dan Anda tidak perlu mengulang kata: "monicadengankugak?"_yang tanpa spasi. Hello … plis deh, gabung ke Fiksiana Community biar EYD kita lebih baik lagi.

"Saya pengen lulus sekolah dulu. Samsung aja udah S7, masa saya mandeg di S3?" Alasan saya klise sebenarnya.

Maaf, saya terpaksa menolak Anda. Dan rasanya … nyesek, beud!

Sebenarnya banyak alasan yang cukup saya, Tuhan, malaikat, sopir angkot dan emak-emak pengendara motor matic yang tahu. Namun, alasan utamanya sih, karena Anda bilang kalau kalimat penembakan itu adalah guyonan. Bercanda! Nge-test punch line! Satu hal perlu Anda block dilanjut ctrl+b, ketika Anda menyakiti penulis, nama Anda akan abadi dalam karyanya. Camkan itu.

Tau nggak, Anda itu satu-satunya 'mantan calon pacar'_yang putus duluan sebelum jadian. Lainnya sih, PHP doang. #Eh.

Sekian ribu tahun tak ada kabar, Anda kembali menyapa. Ini adalah teror lebih horor ketimbang kisah-kisah malam Jumat a la #katkun Fiksiana Community. Saya memang kesulitan menulis kisah horor. Hal ini dikarenakan rumah orangtua di kampung, pagar belakang rumahnya mepet dengan kuburan. Bahkan, jaman belum ada listrik masuk desa dan belakang rumah masih berupa ladang singkong, tiap ada lampu petromak di kuburan, bisa dipastikan itu adalah aktivitas menggali kuburan, bukan orang yang 'nyuluh' kodok atau bekicot. Pengen banget saya mengajak Anda bertamasya menggunakan kapsul waktu dan mengubur Anda hidup-hidup di kuburan belakang rumah. E tapi, bila kembali ke era itu, jangan-jangan Anda masih berupa zigot. Hm, kita kan beda generasi. Untung saya menolak Anda. Bisa-bisa saya dikira pedofil, yang demen sama adek-adek.

Kembali ke kisah Anda yang datang lagi di hidup saya, sebenarnya saya pengen nabok bibir Anda pakai bibir sumur. Tapi, saya memilih menempelkan bibir saya dengan bibir cangkir kopi. Saya berusaha tenang dan bersikap elegan dengan tetap memperlakukan Anda seperti sebelum peristiwa penembakan itu.

Anehnya, rasa suka yang dulu pernah saya hianati, tiba-tiba berkembang lagi. Bolehkah saya bilang kalau Anda itu seperti secangkir kopi sachetan? Iya sih, Anda bisa menghangatkan malam-malam lembur saya. Tetapi Anda membuat saya muak di menit berikutnya. Hati dan otak saya membisikkan kalimat berikut berulang-ulang.

"He's not your cup of tea."
"But he's your cup of coffee."

Ah, skip … skip.

"Risna, kamu pulang akhir November 'kan?" itu kalimat yang sempat saya ingat ketika Anda memulai percakapan saat setor muka via Line. "Habis UAS aku mau tunangan. Kamu 'kan suka motret. Fotoin prewedku, ya. Harga bisnis, deh. Akomodasi aku yang tanggung."

"Kuamprettt!" (callback a la komik)

***

1 comment:

  1. Hiks, jadikan mantan yang terakhir yang belum datang itu sebagai manten, kak

    ReplyDelete