2019-08-10

Tips Membuat Flatlay Fotografi


Seperti biasa, saya kemana-mana diantar babang Gojek. Dan untuk menuju acara lokakarya fotografi kali ini pun saya sampai sana berkat babang Gojek. Terimakasih ya, Bang. Iya, sih, saya datangnya telat karena emang rada molor pas jam pulang kerja. Udah gitu, babang Gojeknya kenak macet pas jemput, yang seharusnya lima menit (sesuai apps) tapi molor sekian menit. Jangan salahkan si babang, jam-jam segitu di area Canggu (jalan Bypass Tanah Lot) emang macet-macetnya loh. Begitu pula ketika sudah masuk area Kuta di sekitar jalan Sunset road. Macet dan panas yang menyambut membuat saya harap-harap cemas bakalan menjadi peserta terakhir yang datang.




Untunglah saya hanya telat sekitar 15 menit, yang artinya saya melewatkan sesi pembuka acara, yang artinya lagi, saya sudah mulai masuk sesi materi.

Nah, materi kali ini diberikan oleh mas Alex Setiawan, yang udah malang melintang di dunia flatlay sejak beberapa tahun terakhir. Pria asal Malang ini kemudian menjelaskan bahwa flatlay fotografi bisa diartikan sebagai top shot angel (motret dari atas objek) dengan flat suface (alas foto datar). Atau kalo mau lebih jelaskan, bisa search sendiri di mesin pencari.

Gimana sih cara motretnya?
  •  Objek diletakkan pada alas datar
  • Sudut pengambilan antara 80-90 derajat
  • Pastikan cahaya/ lighting yang cukup
  • Bisa menggunakan gaya (penataan) bebas / freestyle, garis/ grid (dengan objek terbesar sebagai POI, yang lain mendukung), ruang kosong/ empty space 50:50 dan atau kombinasi (freestyle + grid + empty space).
Tips Flatlay.
  • Props adalah 80% dari materi utama
  •  Pakai natural light (boleh harsh untuk efek bayangan atau soft dari pantulan)
  •  Jangan bandingkan hasil kita dengan orang lain
  • Cari inspirasi (ATM: Amati, Tiru, Modifikasi)
  • Berlatih, berlatih dan terus berlatih
Ia juga menambahkan, ia sering menggunakan  flatlay harian ala-ala coffee shop. Dengan cara:
  • Gunakan props yang simple 
  • Perhatikan arah cahaya (khususnya natural light)
  • Gunakan F5-F6
  • Editing pakai Lightroom (khusus foto BW; hilangkan warna biru / aqua)

Note: agar tidak memantulkan cahaya, pakai alas yang dove, sedangkan alas glossy untuk produk kaca.

Nah, itu tadi sedikit tips dan catatan yang sempat masuk dalam buku saya. Setelah satu jam pertama untuk sesi materi, satu jam selanjutnya lokakarya fotografi yang diadakan oleh Fujifilm yang bertempat di Fujishopid-Bali, tepatnya di Urbanlife, jalan Dewi Sri No.168 A-B, Legian, Kuta, ini dipakai untuk sesi tanya jawab sekaligus praktik langsung.

Kembali pulang dari lokakarya saya segera bergegas ke mes (yang jaraknya sekitar 16 km dari Kuta) karena saya ada rencana ngeluyur di malam Minggu. Iya, dong, punya cem-ceman selalu sibuk. Shhhtttt, Sultan mah bebas.




*** Foto-foto: doc pri, jepret by: phone camera

0 comments:

Post a Comment