2015-07-30

[Octivity] Antara Tolikara dan Kowloon Park

Hong Kong | 19/7/2015

Sekumpuan mahasiswa Pokjar Mandiri Universitas Terbuka di Hong Kong mengadakan acara halal bihalal di Kowloon Park, Tsim Sha Tsui, Hong Kong. Acara yang seyogyanya diadakan pukul 10 pagi itu harus molor satu jam ke belakang. Cuaca panas dan gerah tak menyurutkan semangat wanita-anita luar biasa ini untuk mengikuti acara hingga selesai pukul 2 siang.

Suasana makin haru manakala doa yang dipimpin oleh Siti membuat sebagian peserta menangis. Yang menarik, acara dimeriahkan dengan pembacaan sholawat dan aneka hiburan lainnya. Yakni penampilan stand up comedy oleh Fera dan Risna serta deklamasi puisi oleh dan karya pribadi, Rina.

Lalu, apa hubungannya dengab Tolikara?

Insiden kebakaran saat pelaksanaan sholat ied di sana memicu perdebatan dan adu argumentasi di dunia maya. Isu SARA kembali dihembuskan di tengah hari suci umat Islam itu. Saling menyalahkan, saling tuding, dan saling menghujat menjadi makanan. Seolah-olah efek puasa Ramadhan sebulan yang lalu itu tdak ada sama sekali.

Iya, sih, selama Ramadhan setan-setan dibelenggu, iblis-iblis dirantai, jin ifrit dipasung, warung-warung ditirai, hotel-hotel kelas melati digerebeg! Tapi kenapa puasa kita ok mirip puasa ular. Ular pun melakukan puasa. Tetapi setelah ia 'nlusungi' da£n ganti kulit, tetap aja dia jadi ular. Padahal, ustadz-ustadz memperingatkan kita tatkala memberi kultum usai tarawih (di KJRI beberapa waktu yang lalu). Bahwa, hendaknya kita ii meniru puasanya ulat. Meski ia membuat kerusakan tetapi setelah puasa dalam bentuk kepompong, ia berubah jadi kupu-kupu yang hanya makan nektar bunga tanpa merusakbunga itu.

Di sisi lain, ketika argumentasi toleransi antar umat beragama kembali digembor-gemborkan di tanah air karena tragedi Tolikara ini, kami, mahasiswa Pokjar Madiri sudah melakukannya sejak dulu. Kami biasa duduk bersama dengan teman kami yang beda agama. Bahkan, pada acara halal bihalal itu, seorang teman yang bragama non Islam juga datang meski tidak sampai acara selesai.

Ya, bila di luar sana masih menggalakkan toleransi, kami yang di sini telah memberi contohnya. Selamat berhari Raya.

[ Risna ]







0 comments:

Post a Comment